ketika kamu sedang berdiri
dalam kegelapan
dan,
kamu tidak terlihat.
Kamu masih mampu,
untuk membawa lilin kecil,
yang akan menampakan raut wajah kusammu.
Dan,
Aku tidak peduli,
ketika lilin itu akan membuat tanganmu terluka.
Aku tahu, kamu sudah biasa.
Ini masa dimana semesta sedang menolak kita
untuk hidup
untuk terus ada
untuk terus menjadi terlihat.
Kamu yakin kamu ada?
Kamu yakin kamu hadir diantara mereka?
Yakin?
Yakin?
Kala itu,
Aku sedang berdiri diantara mereka
dengan headset yang masih terpasang di kedua telingaku
ditemani imajinasi-imajinasi liarku.
Kala itu,
Aku sedang berdiri diantara mereka
Tersenyum ke arah mereka
tetapi,
semesta sepertinya menolak,
untuk diriku terlihat oleh mereka.
Sehingga, senyumanku
hanya dibalaskan oleh angin yang berhembus sore itu.
Kala itu,
Aku berdiri,
Mereka melewatiku,
Tanpa menganggap kehadiranku ada.
Saat itu aku mengerti.
Aku, tidak terlihat.
Aku, tidak pantas untuk dilihat.
Aku, memang selamanya tidak akan pernah pantas untuk kamu lihat.
Aku, tidak terlihat.
Aku, tidak pantas untuk dilihat.
Aku, memang selamanya tidak akan pernah pantas untuk kamu lihat.
No comments:
Post a Comment